Monday, March 24, 2014

Kedelai

Serba-serbi Kedelai


Negara yang rakyatnya pertama kali menyantap kedelai adalah Cina. Tak jelas mulai kapan negara ini mulai menjadikan kacang ini sebagai makanan. Baru pada abad ke-6. kacang ini diperkenalkan bersama tahu ke Jepang. Makanan ini lantas saja digemari di seluruh Jepang. Terutama tahunya. Mereka lalu menciptakan dua jenis tahu, tahu biasa yang disebut nomen tahu dan kinugoshi tofu yang dibuat sebagai hasil pengentalan susu kedelai.

Selain itu, mereka juga menciptakan makanan lain yang terbuat dari kedelai, seperti miso dan nato. Di Indonesia miso serupa dengan taoco. Hanya bentuk dan rasanya berbeda karena jamur yang digunakan untuk fermentasi berbeda. Sedang nato yang mirip tempe dibuat dengan cara menyemprotkan spora bacillus nato pada kedelai yang telah dimasak. Kemudian kedelai dimasukkan dalam kantong plastik yang berlubang dan difermentasi selama 14-18 jam.

Orang Jepang memang biasa menyantap makanan dari kedelai, antara lain tahu, miso dan nato. Hampir tiap hari selalu saja ada produk kedelai di meja makan mereka. Misalnya, kecap tak pernah luput saat mereka makan.

Sumber Energi
Kalau kini kedelai bisa melanglang buana, penvebabnya tak lain seorang anggota pengadilan Jepang yang mempersembahkan sebatang pohon kedelai kepada Komodor Perry.

Pohon itu kemudian tumbuh subur di Amerika. Untuk mengenang pemberinya, kacang itu mereka beri nama, kacang jepang. Meski kemudian mudah didapat di Amerika, namun kedelai tidak menjadi santapan manusia di negeri Paman Sam. Maklumlah di negara asalnya pun, semula kedelai hanya disantap masyarakat golongan rendah atau orang-orang vegetarian yang tidak makan daging. Kedelai waktu itu diterima masyarakat negara maju ini sebagai makanan ternak. Makanya, mereka terheran-heran, kok orang Jepang yang sama majunya mau menyantap makanan ternak.

Baru tahun-tahun belakangan ini mereka mengakui kedelai dapat dijadikan santapan yang nikmat, terutama setelah mereka menyadari kandungan gizi yang tinggi dari kedelai. Dari kedelai pula mereka lalu membuat minyak yang bebas kolestrol.

Minyak kedelai berfungsi sebagai sumber energi, pembawa vitamin yang larut dalam lemak, mempermudah penyerapan vitamin dan membawa vitamin A, D, E dan K . Konon karena mengandung acetyl ether phospholipids. minyak kedelai juga disebut-sebut sebagai makanan yang dapat mencegah penyakit kanker.

Untunglah ketimbang Amerika yang baru memanfaatkan kedelai pada tahun-tahun belakangan ini. Indonesia sudah menjadikan kedelai sebagai makanan sehari-hari sejak 10 abad terakhir. Dengan kreativitas bangsa kita yang cukup tinggi. kedelai disulap menjadi tempe, tahu, taoco, kecap dan kembang tahu.

Sayangnya karena harganya yang relatif rendah, tempe dan tahu tidak dijadikan masakan bergengsi. Lain halnya dengan Cina yang mengolah tahu menjadi berbagai masakan mewah yang bahkan kemudian menjadi santapan kelas tinggi dan dijadikan menu istana kaisar dinasti Ching.

Makanan Ideal
Masyarakat kita nampaknya belum menyadari tempe yang mereka lecehkan karena dianggap makanan murah itu, sebetulnya bukan saja bergizi tinggi, tetapi mulai dilirik negara maju. Tak heran banyak utusan negara lain yang datang ke sini untuk belajar membuat tempe.

Selain gizinya yang tinggi. kedelai juga merupakan makanan ideal bagi penderita diabetes dan orang yang mempunyai masalah kegemukan. Satu lagi khasiatnya, menurunkan kolesterol darah. Sebenarnya banyak orang menyadari manfaat kedelai yang tinggi itu. Namun begitu, banyak orang mengeluh. menyuguhkan tahu dan tempe saja setiap hari akan membosankan.

Tentu saja membosankan, jika yang disuguhkan cuma tempe dan tahu goreng. Karenanya perlu diupayakan pengolahan tempe atau tahu agar mampu bersaing dengan makanan lain yang mewah tetapi kurang nilai gizinya. Di samping itu, sudah tentu kita pun harus bisa berusaha mempertahankan kelestariannya.

Sebenarnya kita bukan tidak memiliki cara pengolahan tahu atau tempe yang variatif. Banyak sekali masakan tradisional kita yang berasal dari kedua jenis bahan tadi. Misalnya tahu/tempe bacem, sambal goreng tempe/tahu, tahu petis, terik tempe dan mendoan tempe. Meskipun begitu, toh orang masih merasa menu tadi cukup membosankan.

Jadi apa yang harus kita lakukan? Untuk menghindari kebosanan keluarga, kita bisa membuat bermacam-macam masakan dan tempe yang kelihatan mewah dan bergengsi. Tahukah Anda dari tempe kita bisa membuat saus spageti? Caranya sangat sederhana. Tempe dikukus lalu dihancurkan kasar-kasar dan diaduk ke dalam adonan saus tomat, dijadikan pengganti daging.

Daging Tiruan
Selain masakan, tempe juga bisa diolah menjadi penganan ringan atau cemilan. Tempe Burger atau Keripik Tempe. Cara pembuatannya tak jauh berbeda, tempe dikukus agar hilang baunya lalu dihaluskan, digabung dengan bahan lain serta diberi bumbu.
Selain tahu dan tempe, kedelai juga dibuat tauco atau kecap. Hanya saja tauco dan kecap bukan berfungsi sebagai makanan tetapi sebagai bumbu penambah rasa.

Kedelai pun bisa diolah tanpa melalui proses fermentasi. Kembang tahu, taoge atau dijadikan minyak kedelai. Yang kini sedang tren, kedelai dijadikan susu kedelai. Susu kedelai tidak mengandung kolestrol seperti halnya susu sapi, bahkan bisa mengurangi kadar kolestrol. Padahal nilai proteinnya senilai dengan susu sapi.

Keluhan orang selama ini, susu kedelai yang selama ini ada di pasar masih berbau kedelai. Tetapi belakangan ini orang mulai menambahkan cokelat atau esens tertentu untuk menghilangkan bau kedelai tadi. Malah kini susu kedelai mulai dijadikan susu bubuk. Tentu saja setelah dilengkapi dengan vitamin dan mineral untuk pertumbuhan. Nah, susu serupa ini bukan saja cocok untuk orang dewasa dan tua tetapi konon juga cocok untuk balita. Dan yang lebih penting harganya lebih murah dari susu sapi, tetapi dengan gizi yang sama.

Karena sifatnya yang sama dengan susu sapi, hingga bisa diolah juga seperti susu sapi, yaitu dijadikan es krim, puding, saus atau minuman segar lain yang dicampur aneka buah.

Kesadaran orang untuk menyantap kedelai nampaknya mulai terlihat. Kini orang bahkan sudah menyulap kedelai menjadi daging tiruan. Fungsinya sama dengan daging sapi dan bisa diolah seperti kita mengolah daging sapi.

Beberapa Kelemahan
Meski keunggulan kedelai segudang, tetapi kedelai juga memiliki kelemahan, yaitu mengandung beberapa zat anti gizi dan penyebab kembung. Kedelai mengandung antara lain tripsin inhibitor yang dapat menghambat kerja enzim pencemaan yang bertugas memecah protein menjadi zat yang mudah diserap tubuh. Nah. protein yang tidak tercema ini. selain akan terbuang sia-sia juga akan menyebabkan perut kembung.

Di samping itu kedelai mengandung goitrogenik, yakni senyawa kimia yang dapat menghambat produksi hormon teroid. Akibatnya seperti juga kekurangan yodium, yaitu penyakit gondok dan teretin. Kendati begitu, Anda tidak perlu lantas menolak segala produk kedelai karena zat-zat tadi kadarnya sedikit sekali dan bisa dinonaktifkan dengan cara perendaman dan pemanasan atau fermentasi. Jadi sepanjang kita tidak makan kedelai mentah, bahaya itu tidak ada.

No comments:

Post a Comment