Monday, August 11, 2014

Bakso

[caption id="attachment_2873" align="alignnone" width="300"]membuat-bakso-sendiri membuat-bakso-sendiri[/caption]

Cara Membuat Bakso


Siapa tak kenal bakso? Tua muda tentunya pernah merasakan bakso. Pada saat cuaca dingin, atau sedang bosan dengan makanan sehari-hari, atau sedang santai bersama teman, semangkuk bakso yang hangat mampu menghangatkan suasana. Begitu populernya bakso, makanan ini sudah menjadi makanan rakyat yang dapat ditemukan di mana-mana. Anda dapat menikmati bakso di hotel, restoran, atau lewat pedagang bakso keliling.


Bakso bukanlah makanan asli Indonesia. Seni dan teknik membuat bakso diimpor dari daratan Cina. Aslinya bakso dibuat dari daging babi. Namun, bakso yang populer di Indonesia dibuat dari daging sapi. Di kota-kota besar, dapat ditemukan aneka bakso, tidak hanya bakso sapi, ada juga bakso ikan, bakso udang, bakso ayam, dll.


Bakso yang bagus biasanya teksturnya kenyal tetapi tetap empuk dan mudah digigit. Untuk mendapatkan kualitas yang demikian bagus dituntut bahan yang berkualitas bagus juga, misalnya daging yang dipakai benar-benar segar. Pada umumnya bakso dibentuk bulat dengan ukuran sesuap, tetapi ada juga yang berukuran lebih besar dan berbentuk gepeng.


Adonan bakso yang telah dibentuk dan matang tidak hanya enak dibuat hidangan berkuah, tetapi bisa juga diolah menjadi sajian lain dengan kombinasi bahan lain. Misalnya, sebagai campuran sup, mi goreng, nasi goreng, omelet, tumis sayuran, dan sebagainya. Atau Anda bisa menyajikannya sebagai Batagor (bakso tahu goreng) yang bersaus; Sup Tahu Pong, sup dengan adonan bakso dicampur tahu, tau Sup Bakso Telur Puyuh, adonan bakso plus telur puyuh di dalamnya.


Mengingat begitu banyak ragam adonan dan olahan bakso, Anda bisa menyajikan bakso buatan sendiri. Variasinya lebih kaya, rasanya lebih lezat, dan tentu saja lebih terjamin kebersihannya. Yang pasti, bakso buatan sendiri tentu lebih lezat!


Bahan Utama
Daging Sapi dan Urat

Pilih daging yang masih segar, bahkan yang masih berdarah. Daging sapi yang bebas urat dan sedikit lemak seperti daging lemusir dan gandik akan menghasilkan bakso yang terbaik mutunya. Bisa juga dipakai daging penutup, paha depan, atau daging iga. Untuk bakso urat, pilih daging sengkel. Makin segar makin baik, karena daging sapi yang segar betul akan menghasilkan bakso yang kualitasnya terjamin.


Ikan
Pilih jenis ikan yang berdaging putih, seperti ikan tenggiri, kakap, kerapu, belida, atau ikan gabus. Selain hasilnya tampak bersih (tidak gelap), tekstur baksonya pun lebih kenyal. Sebab ikan berdaging putih umumnya memiliki kandungan protein aktin dan miosin cukup tinggi yang membuat daging ikan lebih padat, kompak, dan mudah dibentuk (tidak buyar). Bakso ikan yang bermutu baik berwarna putih, mengkilap dengan tekstur kenyal, halus dan tidak berserat.


Udang
Pilih udang yang segar, buang sungutnya yang panjang, kepala, dan kulitnya. Remas-remas udang secara hati-hati dengan garam, lalu cuci bersih, baru cincang halus.


Ayam
Daging ayam tidak sekenyal daging sapi, tetapi kini banyak yang memanfaatkannya untuk bakso. Yang digunakan adalah daging ayam tanpa tulang. Pilih ayam yang sehat, segar, dan tidak terlalu tua.


Teknik Membuat Bakso
Membuat Adonan

Untuk membuat adonan bakso, potong-potong kecil daging, kemudian cincang halus dengan menggunakan pisau tajam atau food processor atau blender. Setelah itu, haluskan daging, uleni dengan es batu atau air es (10-15% berat daging) dan garam (dan bumbu lain) sampai menjadi adonan yang kalis dan plastis sehingga mudah dibentuk. Sedikit-sedikit tambahkan tepung kanji agar adonan lebih mengikat. Penambahan tepung kanji cukup 15-20% dari berat daging., agar cita rasa daging tetap menonjol. Untuk membuat bakso yang kenyal dan berwarna bagus, ada yang menambahkan zat pemutih atau zat pengawet ke dalam adonan, tetapi ini tidak dianjurkan. Anda bisa berkreasi dengan mencampur atau menambahkan bahan lain ke dalam adonan bakso, untuk mendapatkan tekstur dan cita rasa yang lain. Misalnya, campur daging ayam dengan udang atau jamur cincang. Bahan lain yang bisa dipadu dengan daging, antara lain putih telur, tepung panir, biskuit keju, atau biskuit asin lainnya, soun, tahu, daun bawang, bawang bombai, dll. Agar cita rasa bahan utama tetap menonjol, tambahkan bahan lain sedikit saja.


Membentuk adonan
Setelah mendapatkan adonan yang dikehendaki, Anda bisa langsung membentuk bakso dengan menggunakan 2 sendok. Ambil adonan dengan sendok, lalu bentuk bulat dengan bantuan sendok satu lagi. Bagi mereka yang mahir, bisa menggunakan tangan.


Ambil segenggam adonan, remas dan tekan ke arah ibu jari. Adonan yang keluar dari antara ibu jari dan telunjuk akan membentuk bulatan. Agar adonan tidak lengket, oleskan sedikit minyak goreng pada telapak tangan Anda. Adonan yang sudah dibentuk sebaiknya langsung direbus atau dimasukkan ke dalam air mendidih hingga matang. Tandanya, bola-bola bakso akan mengapung di permukaan air. Perebusan bakso biasanya berlangsung 10-15 menit. Setelah diangkat, tiriskan, dinginkan pada suhu ruang.


Menyimpan bakso
Walaupun tanpa pengawet, bakso dapat bertahan kurang lebih satu bulan. Bila ingin menyimpan bakso, perhatikan beberapa hal berikut ini.


Jika disimpan dalam lemari es (chiller), sebaiknya taruh bakso dalam wadah tertutup atau kantong plastik. Bakso tahan disimpan 5 hari.


Jika disimpan dalam freezer, taruh dalam kotak plastik atau kantong plastik tebal dan tutup rapat. Lebih baik lagi jika bakso ditaruh dalam wadah kedap udara, tahan disimpan selama 1 bulan atau lebih.


Sebelum diolah menjadi hidangan, cuci lebih dahulu bakso dalam air hangat, sehingga semua kotoran atau debu yang menempel pada permukaan bakso larut dalam air.

No comments:

Post a Comment