Sunday, November 16, 2014

Japanese Cuisine

[caption id="attachment_5049" align="alignnone" width="300"]japanese-cuisine japanese-cuisine[/caption]

Masakan Jepang


Ada suatu masa masakan Jepang merupakan barang asing bagi kita. Kini yakiniku dan tempura dijajakan di restoran eksklusif maupun di stasiun kereta api di Jakarta. Dan orang mulai menyadari bahwa masakan Jepang itu enak. Yang kurang disadari, masakan Jepang itu sehat dan hampir semuanya bisa dibuat di dapur Indonesia. Inti masakan Jepang adalah kesegaran bahan dan cara memasak yang menekankan pada cita rasa alamiah. Itu sebabnya masakan Jepang tidak memakai terlalu banyak bumbu, dan bahan dimasak seperlunya saja. Sukses memasak masakan Jepang sangat bergantung pada kualitas bahan. Teknik masak yang dipakai juga tidak banyak berbeda dari dapur kita. Anda hanya perlu membeli beberapa bumbu khas Jepang untuk menghasilkan masakan Jepang.


Menu Sehari-hari
Meski Jepang tidak luput dari pengaruh modernisasi, masyarakatnya masih banyak yang menyiapkan sarapan tradisional Jepang yang sederhana tapi cukup mengenyangkan. Biasanya, terdiri atas nasi panas ditemani lauk siap saji, seperti asinan dan acar yang ringan, tahu yang difermentasi, beberapa lembar nori (rumput laut) dan sup miso (kedelai yang difermentasi). Kadang-kadang disajikan ikan panggang atau ikan asin, tetapi selalu ada minuman teh hijau (ocha). Siang hari orang Jepang makan di kantor atau di sekolah. Ada yang membawa bekal, tapi sering mereka jajan di warung mi atau warung nasi yang bertebaran dan selalu penuh saat makan siang. Makan malam adalah satu-satunya kesempatan untuk makan bersama keluarga.


Menu yang sederhana terdiri dari 3 masakan: satu hidangan utama (misalnya ikan panggang) dan dua hidangan pelengkap (misalnya semur tofu dan lobak) dilengkapi nasi, sup miso, dan salad. Untuk acara khusus bisa disajikan 5-7 macam masakan selain nasi, sup, dan acar yang standar. Ini bisa terdiri atas 2 hidangan utama (sashimi, yaitu potongan ikan mentah dan ayam panggang) dan beberapa hidangan pelengkap (misalnya semur ubi jalar, chawan mushi, serta salad daging asap).


Saat menyusun menu, nyonya rumah memilih sayuran yang sedang musim dengan memperhatikan kontras warna dan cita rasa. Juga diusahakan agar dalam satu menu tidak dipakai teknik masak yang sama, misalnya semua hidangan merupakan masakan gorengan atau semua sayur yang berkuah.


Tata Cara Makan
Secara tradisional makanan disajikan di meja pendek di atas tatami, tikar tradisional. Semua orang melepas sepatu atau sandal, dan duduk mengelilingi meja dengan kaki terlipat. Setiap orang mendapat jatah dalam mangkuk-mangkuk dan piring-piring tersendiri. Nasi bebas, tetapi lauk-pauk dibatasi pada jatah yang disediakan. Semua makanan dimakan dengan sumpit, termasuk sup. Kuah sup diminum dan isinya didorong dengan sumpit ke dalam mulut. Jangan menjilat sumpit dan jangan memindahkan makanan ke mangkuk teman dengan sumpit Anda. Dan yang juga tabu, jangan menusuk makanan dengan ujung sumpit Jepang yang runcing itu!


Teknik Masak
Teknik masak Jepang tidak banyak bedanya dengan teknik masak Indonesia.


Merebus (nimono)
Cara merebusnya lama dan perlahan. Nimono mirip membuat semur: sayuran, tahu, atau daging direbus dalam cairan berbumbu. Agar bahan terendam dan bumbu meresap lebih merata, bahan ditindih tutup kayu (otoshi-buta) yang dibuat 1 cm lebih kecil dari diameter panci. Hampir semua menu menampilkan satu hidangan rebus.


Memanggang (yakimono)
Memanggang dilakukan dengan api besar dan cepat. Bahan bisa direndam bumbu. Tapi ikan segar yang cuma ditaburi garam ternyata bisa menjadi hidangan yang tak kalah lezatnya. Sumber panas, bisa bara api, gas, atau listrik. Sebelum dibakar, ikan ditusuk dengan tusuk satai agar bentuknya menarik.


Hadapkan ikan ke kanan agar ikan tetap datar, tusuk badan ikan mulai dari sebelah insang ke arah ekor, lalu tusuk lagi di bawahnya. Jangan menusuk sampai tembus ke ekor. Saat menyajikan, hadapkan ikan ke kiri dengan bagian yang mulus di sebelah atas. Entah mengapa, orang Jepang selalu menghadapkan ikan ke kiri.


Menggoreng (agemono)
Ikan, daging, dan sayuran, semua bisa digoreng. Sayuran sering digoreng tanpa pelapis. Tapi, ikan, daging, dan tahu selalu dibungkus pelapis sebelum digoreng.


Bahan pelapis yang paling sederhana adalah tepung. Bihun dan remahan roti juga dipakai sebagai pelapis. Yang paling umum adalah adonan tepung panir Jepang (pan-ko) yang lebih kasar daripada tepung panir biasa. Selain itu, ada beberapa adonan pelapis, antara lain untuk tempura.

No comments:

Post a Comment