Wednesday, June 25, 2014

Daging Kambing dan Domba

[caption id="attachment_1526" align="alignnone" width="300"]daging-kambing-dan-domba daging-kambing-dan-domba[/caption]

Daging Kambing dan Domba


Selain daging sapi, daging kambing cukup populer, terutama di Asia dan Timur Tengah. Biasanya orang keberatan pada bau daging kambing vang khas dan keras. Sebaliknya, ada pula yang jatuh hati justru karena baunya yang khas. Itulah sebabnya daging kambing cocok diolah untuk masakan yang sarat bumbu, seperti gulai atau kari. Jika ingin dibakar untuk satai atau kambing guling, ada seninya tersendiri. Dan kalau Anda mengerti kiatnya, hasilnya bisa enak karena khas.


Memilih dan Menyimpan
Daging kambing seratnya lebih halus dibandingkan daging sapi, dan warnanya lebih merah. Anda pun dapat mengenali daging kambing dari baunya yang lebih keras/menyengat dibandingkan daging lainnya. Daging yang empuk dan paling enak berasal dari kambing yang berumur kurang dari 4 bulan. Bila Anda membeli daging di pasar, pilihlah yang warnanya merah muda karena berasal dari kambing muda.


Daging kambing yang baru dipotong sebaiknya digantung dan diangin-anginkan, dan akan tahan selama 24 jam. Untuk penyimpanan lebih lama masukkan ke dalam chiller, agar tahan untuk beberapa hari, atau masukkan ke dalam freezer, maka daging akan tahan hingga satu bulan.


Menangani Daging Kambing
Bila salah menanganinya, daging kambing akan berbau sangat tajam (prengus), dan ini sangat mengganggu cita rasa masakan Anda. Kunci sukses untuk mengurangi bau yang tajam adalah daging jangan sekali-kali kena air. Mulai dari pemotongan sampai saat diolah, jauhkan daging kambing dari percikan air. Agai daging empuk, jangan sayang membuang urat-uratnya atau bungkus daging kambing dengan dan pepaya 1 - 2 jam sebelum mengolahnya lebih lanjut.

No comments:

Post a Comment