Udang
Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya hasil laut, termasuk udang. Bahkan udang sudah menjadi salah satu komoditas ekspor andalan. Ada berbagai jenis udang, yaitu udang air tawar, udang air laut. Semuanya enak dan menjanjikan kelezatan tersendiri kalau dimasak. Perbedaannya dalam hal ukuran (besar, sedang, kecil), kekenyalan daging (lembut dan agak keras) dan warna kulit (abu-abu muda, pink, kecokelatan, merah).
Beberapa jenis udang yang dapat Anda peroleh di pasar tradisional atau pasar swalayan, antara lain udang windu/udang pancet (tiger prawn), udang putih (banana prawn), udang api-api/udang werus (endeavor prawn), udang karang, udang galah, udang beras, udang muara. Anda bisa memperoleh udang kapan saja, karena kini sudah dibudidayakan secara intensif sehingga produksi bisa diatur.
Membeli udang
Di pasar udang tersedia dalam bentuk segar atau beku. Ada yang masih berkepala dan berkulit, berkulit tapi tanpa kepala, ada juga yang sudah terkupas (dengan maupun tanpa ekor). Udang segar yang dijual di pasar biasanya sudah disimpan dalam es. Kalau Anda membelinya, sebaiknya segera dimasak, karena tidak tahan lama.
Membersihkan udang
Udang kecil cukup dibuang sungutnya yang panjang, lalu dicuci bersih. Udang berukuran sedang dan besar harus dibersihkan kotorannya
Untuk disimpan, udang harus benar-benar segar. Pilih yang kulitnya kencang, jernih, dagingnya kenyal dan tidak bau. Bila Anda membeli udang yang masih utuh, pilih yang kepala dan kulitnya tidak lepas. Perhatikan bagian antara kepala dan badan, kalau kemerahan berarti sudah tidak segar lagi.
Setelah dikupas, letakkan udang dalam sebuah wadah dan guyur perlahan dengan aliran air dingin selama tiga puluh detik. Setelah itu bilas di bawah air mengalir deras selama tiga menit. Lain dimasak. Hasilnya, udang vang renyah.
Jangan merebus udang, ini akan membuat daging udang menjadi liat seperti karet. Tapi, setelah dicuci bersih, letakkan udang dalam panci, taburi sedikit garam dan rendam dalam air mendidih. Aduk selama beberapa menit lalu tutup panci dengan ketat. Udang yang sangat besar siap dimakan setelah enam men't, udang sedang dalam empat menit dan udang- udang kecil siap dimakan dalam waktu tiga menit. Jadi, rahasianya udang lezat adalah udang tidak direbus dan hanya direndam seperti di atas tadi.
Menghilangkan bau kaleng pada udang kalengan, dengan cara merendamnya selama lima belas menit dalam dua sendok makan cuka dan satu sendok teh anggur sherry.
Menyimpan udang
Jangan biarkan udang terlalu di udara terbuka. Segeralah simpan di lemari es setibanya di rumah. Bersihkan udang sebelum disimpan. Buang kepalanya, karena pembusukan berawal dari sini, lalu cuci bersih di bawah air mengalir. Atur dalam wadah berisi air, simpan dalam freezer tahan sampai 1 bulan.
Melelehkan udang beku
Keluarkan udang beku dari freezer, lalu lelehkan dalam lemari es semalaman. Agar tidak mengering dan sarinya tidak hilang. Hindari melelehkan udang dengan membiarkannya di udara terbuka. Hal ini juga untuk menghindari pencemaran mikroorganisme, yang dapat mempercepat pembusukan. Setelah dilelehkan, segera masak dalam waktu 24 jam.
Mempersiapkan udang
Menyajikan hidangan udang memang sederhana. Namun, tiap negara memiliki kebiasaan sendiri-sendiri, tergantung jenis masakannya. Di Indonesia, udang kecil cukup dibuang sungutnya, lalu digoreng kering, dibalado, atau dibikin rempeyek. Udang besar dibuang kepalanya, dibelah kulit punggungnya (tanpa membuang kulitnya), misalnya untuk gulai. Lain halnya dengan masakan Barat, pemakaian udang selalu tanpa kepala dan kulit, cara memasaknya pun tidak terlalu lama.
Membersihkan udang
Udang kecil cukup dibuang sungutnya yang panjang, lalu dicuci bersih. Udang berukuran sedang dan besar harus dibersihkan kotorannya. Caranya: Buang kepala dan kupas kulitnya. Buat keratan pada punggung, keluarkan kotoran dengan bantuan ujung pisau atau tusuk gigi, tarik dan angkat. Atau setelah punggung dikerat, bersihkan kotoran di bawah air mengalir dengan ujung jari.
No comments:
Post a Comment