Tempe
Tempe banyak sekali jenisnya dan tidak semuanya terbuat dari kedelai. Meskipun bahan bakunya berbeda, proses pembuatan tempe sama, yaitu fermentasi bahan dengan kapang Rhizophus spp. Umumnya istilah tempe berlaku untuk tempe kedelai, tapi tempe jenis lain tetap disebut tempe dengan menambahkan nama bahan bakunya. Seperti tempe bongkrek dari ampas kelapa, tempe bungkil dari ampas kacang tanah, tempe gembus dari ampas tahu, tempe lamtoro dari biji lamtoro, tempe koro dari kacang koro. Tempe tersebut umumnya ditemui di Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, biasanya dibuat dalam skala kecil, hanya untuk konsumsi keluarga atau dijual secara terbatas.
Tempe kedelai
Dibuat dari kedelai. Selama proses fermentasi, kapang akan menguraikan karbohidrat dan protein kedelai menjadi senyawa lebih sederhana, sehingga bau langu kedelai hilang, rasanya lebih enak, dan zat gizinya mudah diserap tubuh. Di pasaran tempe umumnya dijual dalam bentuk persegi, dibungkus daun pisang/plastik. Yang berbentuk segitiga biasanya dipakai untuk tempe bacem. Selain digoreng, tempe sering dibuat sambal tempe, oseng-oseng, mendoan, dimasak dengan santan.
Memilih Tempe yang Baik
Tempe berkualitas baik, warnanya putih bersih, kapangnya merata di seluruh permukaan tempe, butiran kedelainya utuh dan besar-besar. Tempe dengan kualitas kurang baik permukaannya basah, butirannya tidak utuh, ada bercak-bercak hitam pada permukaannya, dan butiran-butiran kedelai tidak menyatu karena terpisah oleh campuran/bahan penyubal.
Cara Menyimpan Tempe
Tempe dapat bertahan 2-3 hari dan tetap enak jika ditaruh dalam wadah tertutup yang kedap udara dan disimpan di lemari es.
No comments:
Post a Comment