jahe[/caption]Jahe
Di pasaran dikenal 2 macam jahe, jahe gajah dan jahe emprit. Jahe gajah besar-besar dengan kulit berwarna krem, sedangkan jahe emprit kecil-kecil dengan warna kulit lebih cokelat dan aroma lebih tajam. Bagian dari jahe (bahasa Inggris: ginger, nama Latin Zingiber officinale) yang digunakan adalah rimpangnya. Memberi rasa pedas dan harum khas pada minuman, kue, dan masakan. Kepedasannya ini sering digunakan dalam minuman atau permen untuk memberi kehangatan. Jahe yang dihaluskan dan dikeringkan sering digunakan untuk membuat cake atau biskuit. Selain itu, jahe muda pun bisa dimakan begitu saja sebagai lalap dengan sambal tauco atau diacar.
Selain memberi aroma pada masakan, jahe juga digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan, daging sapi, atau ayam.
Jahe juga banyak digunakan pada masakan India, Cina, Jepang, Korea. Jahe juga dapat digunakan untuk garnish masakan. Carany, kupas jahe, rendam di dalam air cuka. Jahe akan berubah menjadi merah muda. Iris jahe tipis-tipis, gunakan sebagai hiasan.
Dijual segar, kering, bubuk, sebagai manisan jahe dalam botol. Jahe tua dimemarkan sebelum dimasukkan ke dalam masakan, dibakar dulu agar aromanya sempurna. Jahe muda dihaluskan/diparut atau diiris tipis.
Jika menggunakan jahe, pakailah jahe yang masih segar dan utuh karena aromanya lebih tajam. Iris tipis berbentuk korek api atau dadu. Bisa juga diparut. Ada juga jahe bubuk siap beli.
Menyimpan jahe agar awet lama: cuci jahe sampai bersih, keringkan dengan lap, potong-potong, masukkan ke dalam toples yang tutupnya berbentuk sekrup, lain rendam dalam minurmn sherry yang tidak manis (dry sherry). Kemudian simpan dalam lemari es. Jahe akan awet berbulan-bulan dan aromanva tidak luntur. Atau simpan jahe dengan cara menimbuninya dengan tanah atau pasir. jahe akan awet berbulan-bulan, bahkan bisa tumbuh menjadi tanaman.
Jika ingin menyimpannya di lemari es, bungkus dengan kantong plastik agar jahe tidak kering.
No comments:
Post a Comment